ERDHIKA MORNING IDEA 23 APRIL 2021
View PDF
23 Apr 2021

Ada Wacana Kenaikakan Pajak, AS Koreksi, Adakah Capital Inflow Ke Indonesia?


Indeks pada perdagangan kemarin ditutup menguat pada level 5994 (0.02%) ditransaksikan senilai Rp 8.69 Triliun dengan volume transaksi 15.86 Miliar lembar saham dimana asing melakukan Aksi Jual Bersih Rp -145.34 Miliar pada beberapa saham LQ45 seperti: BBRI -121(B) , BBTN -37.(B) , BMRI -23.(B) , MDKA -17.(B) , BBNI -14.(B) , CTRA -13.(B) , ERAA -9.7(B). Adapun sektor yang menopang laju indeks perdagangan kemarin meliputi sektor Finance (0.012%), Mining (0.156%), Infrastructure (0.481%), Misc-Ind (3.091%) dimana sektor yang masih membebani laju indeks hari ini meliputi sektor Basic-Ind (-0.749%), Agriculture (-0.748%), Consumer (-0.399%), Property (-0.348%), Trade (-0.158%), dan Manufactur (-0.006%). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan indeks pada kemarin (22/42021) diantaranya dari global masih terkait karna adanya lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Jepang dan India, terutama di India. Kini India menduduki posisi kedua sebagai negara yang memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak didunia setelah Amerika Serikat. Lonjakan kasus di India juga membuat harga komoditas minyak mentah melemah selama tiga hari berturut-turut.Lalu, berikutnya hari ini akan rilis juga mengenai suku bunga Euro Area yang akan dirilis oleh Bank SentraL Eropa pada pukul 06.45 PM dan di proyeksikan masih berada dilevel yang sama. Selain terhadap suku bunganya, fokus market juga ada pada kepastian bank sentral Eropa terkait kebijakannya yang akan tetap melakukan pembelian aset atau tidak. Kemudian dari Euro Area juga akan rilis data indeks keyakinan konsumen yakni Consumer Confidence Flash bulan April yang di prakirakan menurut konsensus Trading Economic masih akan sama dengan sebelumnya, yakni berkisar di -10.8. Kemudian masih dari eksternal, US akan rilis data mengenai Initial Jobless Claim mingguan per 10 April yang diprakirakan menurut konsensus Trading Economic akan mengalami kenaikan dari sebelumnya 576,000 menjadi 617,000. Berarlih ke domestik, dari domestik kemarin pukul 05.00pm juga rilis data Motorbike Sales selama bulan Maret yang diproyeksikan mengalami perbaikan dari sebelumnya -30.8% menjadi -15%. Dari domestik sendiri sejauh ini masih minim sentimen dari data ekonomi yang mampu berpengaruh signifikan terhadap pergerakan indeks. Bahkan untuk kasus penyebaran Covid-19 pun di Indonesia jika dilihat dari pergerakan kurvanya cenderung melambat, namun kekhawatiran akan lonjakan kasus Covid-19 masih tetap ada sehingga pergerakan IHSG juga cenderung tertahan kenaikannya oleh hal tersebut. Jika kita jabarkan sesuai dengan struktur pertumbuhan ekonomi kita PBD/GDP dari ekspor impor bulan Maret lalu cukup membaik, bahkan untuk ekspor mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kemudian, dari sisi kebijakan pemerintah juga beberapa kali sudah memberikan stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang ada, lalu dari sisi konsumsi jika dilihat dari tingkat inflasi yang terjadi pada bulan maret lalu yang cenderunng turun dari sebelumnya yakni di 0.08% dari sebelumnya 0.1%, artinya dari sisi konsumsi sendiri masih terbilang lemah, meskipun dari IKK sendiri sudah ada perbaikan namun masih dibawah level 100 acuan IKK Indonesia. Terakhir dari sisi investasi di Indonesia cukup mengalami perkembangan yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan data yang sudah rilis cenderung membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya tahun 2020, dimana kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Kini perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia juga cenderung melandai, seiring dengan kebijakan mengenai PPKM yang terus dilakukan oleh pemerintah di beberapa provinsi guna meminimalisir lonjakan kasus Covid-19 yang ada, lalu program vaksinasisasi juga terus berjalan hingga saat ini. Beberapa indikator yang akan mempengaruhi pergerakan indeks hari ini dan perlu investor cermati diantaranya rilisnya data Inflasi Jepang yang di proyeksikan berdasarkan Trading Economics akan mengalami penurunan sebesar -0.1% untuk inflasi intinya, kemudian akan rilis juga data Retail Sales dari Inggris, Markin Manufacturing PMI Flash serta Markit Composite dan Service PMI Jerman yang diproyeksikan tetap mengalami ekspansi namun cenderung mengalami perlambatan. Dari US juga akan rilis data yang sama dengan Jerman dan di proyeksikan akan mengalami ekspansi cenderung meningkat. Proyeksi IHSG besok perkirakan akan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 5960 - 6050.






PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com